Akan selalu ada cerita sehabis hujan. Entah angan, entah kenangan, entah harapan. Harapan adalah apa-apa yang engkau utarakan setiap detik semenjak aku engkau lahirkan. Kenangan adalah cerita yang tak habis kita ciptakan. Dan harapan adalah doa-doa yang kita rapal berdua tanpa enggan.
Aku rindu,
Rindu segala kata yang sering kau ucap. Rindu segala aroma hidanganmu yang mantap. Rindu segala kecerewetanmu yang kadang membuat pengap. Rindu segala pelukan dekap. Tidur berdua, makan berdua, bersih-bersih berdua. Ah, aku sungguh rindu.
Terimakasih ibu,
Terimakasih untuk selalu menyediakan bahu bagi keluh kesah keputus asaan. Terimakasih untuk selalu menyediakan lengan bagi air mata pelukan. Terimakasih untuk selalu menyediakan ruang bagi setiap rasa kehampaan. Terimakasih untuk selalu menyediakan kasih sayang yang tak pernah bisa terbayang. Dan terimakasih untuk selalu memberi seluruh cinta, seluruh nafas, dan seluruh hidupmu.
Ibu, mencintaimu adalah sungguh. Memilikimu adalah anugrah yang tak bisa ku lepaskan. Dan ibu, masih bersediakah ibu menuggu kebahagiaan yang sedang kulukis diatas doa-doa yang tak henti kita lantunkan. Serta menunggu aku yang segera berpulang ke pangkuan asalku, pelukanmu.
Ibu, semoga segala bahagia selalu menyertai ibu, dan kita.
Anak gadis kesayangan ibu,
4 Februari 2014
Time
Archives
Entri Populer
-
Noda hitam bekas jerawat adalah salah satu masalah besar bagi para remaja, begitu juga dengan para orang dewasa yang peduli terhadap kecanti...
-
Saat aku menulis ini, aku sedang mengenggam hatiku erat-erat. Hati yang belum juga kembali utuh. Aku sedang mengingat-ingat mengapa pada a...
-
Saya rasa tidak ada orang yang ingin dilahirkan jadi orang jelek karena semua ingin lahir dengan rupa yang baik dan setelah besar tumbuh dan...